(foto: Tuti Waryati, warga Kabupaten Bandung yang beruntung bisa bertemu langsung dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo/ istimewa) |
Ibu rumah tangga itu terpilih bersama 14 petani lain ditanah air yang meraih Adhikarya Pangan Nusantara 2015 lalu. Tuti sendiri menjadi salah satu yang mendapat penghargaan karena mengembangkan beras merah organik bersama Kelompok Tani Organik Sarinah yang berada di Kecamatan Ciparay.
Saat berbincang dengan penulis, Tuti mengaku sangat takjub bisa bertatap muka dengan orang nomor satu di negeri ini. Bukan hanya itu saja, yang paling mengejutkannya dia ditunjuk langsung maju dan berdialog dengan Jokowi.
"Pak Jokowi bertanya, siapa petani organik waktu itu? Saya lalu mengacungkan tangan. Eh langsung diminta maju kedepan. Awalnya, memang canggung sih tapi ternyata beliau sosok yang ramah dan suka bercanda," ungkapnya.
Tuti bercerita kala itu Jokowi bertanya seputar produksi, dan luas lahan padi organik yang dikembangkannnya bersama kelompok tani yang telah dibentuknya sejak 2009 lalu. Dirinya pun menjelaskan kepada orang nomor satu di negeri itu secara garis besar.
"Saya langsung menjawab pada presiden bahwa produksi padi organik yang kami kembangkan mencapai 107 ton dari luas lahan 13,7 hektare. Jika dirata-ratakan, perhektarenya mencapai 7,5 - 8,5 ton," katanya.
Kepada Presiden, Tuti pun menuturkan jikalau padi organik lebih menguntungkan ketimbang dengan produk padi pada umumnya. Sebab bila dihitung padi biasa hanya memproduksi sekitar 4 ton hingga 5 ton per hektare.
"Akan tetapi menggunakan pola pertanian organik membuat mikro organisme lokal (MOL) buatan kelompoknya, produksi meningkat 100%," ungkapnya.
Selama fokus mengembangkan padi organik Tuti juga telah menyabet berbagai penghargaan baik itu dari Pemerintah Kabupaten Bandung, serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dengan penghargaan dari pemerintah pusat kali ini dirinya juga ikut bangga dan akan tetap konsisten meningkatkan kualitas padinya.
"Karena jujur saja saya tak pernah bermimpi bila jerih payah ini akhirnyabisa menghantarkan bertemu dengan presiden," tuturnya.
Tuti pun bahagia karena presiden memerintahkan Kementerian Pertanian untuk mengakomodir permintaan para petani demi memaksimalkan produksi padi organik yang dikembangkannya.
"Yang pasti perhatian ppemerintah untuk meningkatkan produksi padi organik kedepannya," ungkap warga Desa Manggung Harja, Kecamatan Ciparay itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar