Sabtu, 04 November 2017

Lucu, Ada Tempat Pembuangan Sampah "Pink" di Bandung

(foto: Tempat Pembuangan Sampah (TPS) berwarna serba pink atau merah jambu berada di Jalan Raya Katapang, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung/ dok penulis)
Berbagai cara kini tengah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung untuk mengedukasi masyarakat agar mau ikut serta menjaga lingkungannya dari pencemaran.

Salah satu diantaranya dengan menghadirkan 'Pojok Edukasi' di Jalan Raya Katapang, Kecamatan Katapang, sejak awal tahun 2017 dengan memanfaatkan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar dilokasi itu.

Uniknya pemerintah setempat melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) yang ditunjuk sebagai penanggungjawab di sektor kebersihan membuat terobosan baru agar kampanye bersih sampah di ibukota Soreang itu bisa terwujud.

Seperti dengan cara memvariasikan warna merah muda atau pink yang melekat kuat dengan kaum hawa di "Pojok Edukasi".

Selain itu, truk yang dijadikan sebagai tempat penampungan sampah pun dipoles dengan warna merah muda sebagai ajakan agar masyarakat dapat mencintai tempat pembuangan sampahnya.

Sebagai upaya memelihara TPS instansi terkait juga ikut melengkapi area tersebut dengan taman kecil dihiasi dengan sejumlah pot pot bunga sehingga kebersihan di kawasan itu terjaga.

Kepala DLHK Kabupaten Bandung Asep Kusuma berharap dengan hadirnya pojok edukasi di salah satu ruas jalan protokol itu sebagai program instansinya yang telah berkomitmen menhaga kebersihan.

"Kami juga ingin mengubah mindset masyarakat soal keberadaan TPS yang semerawut dan tidak tertata akibat tumpukan sampah," ujar Asep kepada penulis.

Menurut Asep, pojok edukasi yang baru ada di satu titik ini juga rencananya akan kembali dikembangkan dibeberapa wilayah lainnya di Kabupaten Bandung. Khususnya di lahan bekas TPS baik itu yang resmi dihadirkan pemerintah atau yang liar.

"Soal warna merah muda, kami sengaja memilih warna itu karena merah muda memiliki arti penuh kasih sayang. Itu salah satu kampanye agar warga mencintai lingkungannya," tutur dia.

Seorang warga Katapang Syamsudin, 32, mengapresiasi kebijakan pemerintah setempat menghadirkan TPS yang saat ini menjadi pojok edukasi bersih sampah didaerahnya. Apalagi, keberadaan nya begitu kreatif dengan memoles lokasi yang sebelumnya TPS liar dengan warna merah muda.

"Sepertinya baru di Kabupaten Bandung punya TPS warna pink. Bagus lah kreatif, semoga bisa terus dikembangkan," katanya

Bakal Ada Taman Baru di Kota Bandung?

(foto: dok Humas Pemkot Bandung)
Kota Bandung dalam waktu dekat akan kembali memiliki taman tematik baru. Taman yang akan dibangun itu adalah Taman Asia Afrika di kawasan Jalan Kiaracondong.

Dari informasi yang diterima penulis, taman tersebut didedikasikan kepada sejarah yang pernah tertorehkan Indonesia pada tahun 1955.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, hadirnya ruang terbuka hijau baru itu merupakan permintaan dari negara-negara Asia dan Afrika. Bandung menurutnya, perlu memiliki tempat yang merepresentasikan sejarah Konferensi Asia Afrika selain Gedung Merdeka.

"Saya putuskan taman itu bukan sekadar taman dan hutan kota, tapi punya tema sejarah namanya Taman Asia Afrika," tutur Ridwan saat melakukan peletakan batu pertama pembuatan Taman Asia Afrika di Jalan Kiaracondong.

Taman tersebut akan dibangun seluas 2,6 hektar. Luasan tersebut merupakan kewajiban pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di atas lahan seluas 13 hektar milik Pemerintah Kota Bandung yang akan dibangun kemudian hari.

Pembangunan RTH tersebut didahulukan agar manfaatnya langsung bisa dirasakan oleh masyarakat. Adapun pengerjaan taman tersebut diperkirakan akan memakan waktu 5-6 bulan.

"Sesuai janji saya dulu, bahwa penataan kawasan Kiaracondong ini kita mendahulukan hutan kota dan taman kota dengan temanya Taman Asia Afrika. Janji itu sampai di hari ini," katanya.

(foto: dok Humas Pemkot Bandung)
Di taman tersebut, selain akan menjadi ruang rekreasi dan edukasi, ada juga fungsi untuk penahan banjir. "Jadi tidak hanya estetika tapi untuk memastikan menjadi serapan saat hujan, jadi saluran-saluran kita arahkan dengan teknologi filter air," jelasnya.
Lelaki yang akrab disapa Emil itu menjelaskan, pembangunan infrastruktur di lokasi tersebut dilakukan oleh pihak swasta dengan mekanisme kerja sama investasi
"Diharapkan ini akan lebih fair. Income buat pemkot-nya insya Allah lebih besar. Sudah dicek ke BPKP untuk asas keadilannya, saya kira ini akan luar biasa," terangnya.

Pengelolaan sisa lahan di Jalan Kiaracondong itu juga akan langsung dikerjasamakan dengan PT. BII. Berbagai infrastruktur akan dibangun, bentuknya bisa berupa zona ekonomi atau hunian, sesuai dengan kebutuhan.

"Kalau hunian, dari 100%, ada 20% harus untuk pasar menengah bawah. Pasar ini kita dahulukan untuk warga yang pernah tinggal di sini," katanya.

'Stop !! Merokok di dalam Ruangan'

 #SAUNG NGAROKO

(foto: dok penulis)
Menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, serta bebas dari paparan asap rokok menjadi sebuah misi utama yang kini tengah diupayakan oleh Aparat Pemerintahan Desa Langonsari, Kecamatan Pameungpeuk.

Demi merealisasikan hal tersebut, salah satu daerah yang berada di Kabupaten Bandung, Jawa Barat itu melakukan sebuah inovasi dengan membangun sebuah 'SANGAR' atau Saung Ngaroko.

Saung tersebut diperuntukan khusus bagi para perokok baik untuk staf desa yang biasa merokok didalam ruangan saat melakukan pelayanan, serta masyarakat umum yang hendak melakukan kepengurusan administrasi.

Saung yang telah berdiri hampir dua tahun lalu itu berada tak jauh dari area kantor desa. Rupanya, pembangunan saung tersebut atas inisiatif Kepala Desa Sudrajat Wijaya.

Kehadiran 'SANGAR' ini juga membuat Desa Langonsari pernah mewakili Kabupaten Bandung di lomba KB Kes tingkat Jabar. Bahkan seiring berjalannya waktu, tempat yang dapat dimanfaatkan untuk beristirahat baik bagi pegawai atau masyarakat sering menjadi lokasi studi banding dari daerah lain.

Kepada penulis, Kaur Umum Desa Langonsari Ateng Suryana mengatakan, saung ngarokok yang berada di desanya ini sengaja dibangun sebagai salah satu upaya untuk ikut mengkampanyekan hidup sehat.

Selain itu, lanjut dia, keberadaan saung itu agar tidak lagi merokok didalam ruangan termasuk bagi para abdi negara saat melakukan pelayanan pada masyarakat.

"Sebab, bila merokok diruangan itu tetap dilakukan tentu akan mengganggu kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar akibat paparan asap rokok," ujar Ateng saat berbincang beberapa waktu yang lalu.

Menurut dia, langkah pelarangan para staf dan masyarakat agar tidak merokok disembarangan bukan untuk kepentingan pribadi. Melainkan sebagai upaya penyelematan bagi para perokok pasif kedepannya.

Untuk itu, aparat didesanya berharap dengan keberadaan saung ini menjadi langkah sosialisasi sekaligus memberikan contoh nyata pada masyarakat.

"Respon dari warga juga sangat baik, mereka bahkan mengikuti aturan. Kadang sesekali kami lakukan peringatan saat masyarakat menguruskan administrasi merokok sembarangan," katanya.

Disatu sisi, Ateng mengaku, kehadiran saung ngarokok ini secara tidak langsung memberikan terapi agar para pecandu rokok dapat secara perlahan berhenti merokok.

Karena, yang dirasakannya sebagai perokok sejak adanya sarana ini dirinya mulai mengurangi aktifitas merokok sebab lebih sibuk melayani masyarakat.

"Sambil bekerja, biasanya sehari habis lebih dari 6 batang rokok namun setelah adanya saung ini sehari hanya satu atau dua batang. Semoga memang memang bisa dirasakan pula oleh masyarakat yang lain," tuturnya.

warga setempat Deden, 44, mengaku sangat mengapresiasi inovasi yang diterapkan di Desa Langonsari. Pasalnya, dengan adanya tempat khusus yang disediakan untuk para perokok membuat lingkungan lebih bersih termasuk dari potensi polusi udara yang ditimbulkan dari asap rokok.

Dirinya juga berharap bila pelarangan untuk merokok didalam ruangan dapat ikut diterapkan dibeberapa kantor desa, atau kantor pelayanan publik lainnya sebagai wujud cinta terhadap lingkungan sekitar.

"Saya juga menilai bila Pemkab pantas memberikan rewards atas inovasi dari jajaran terendah di pemerintahan ini. Karena bisa juga menjadi pilot project
di Kabupaten Bandung," ungkapnya.

Peringati Maulid Nabi, Oded Ajak Umat Muslim Ikuti Jejak Nabi Muhammad SAW

(Wali Kota Bandung Oded M Danial) Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Wali Kota Bandung Oded M Danial mengajak umat muslim mengikuti jeja...