Minggu, 17 Desember 2017

Berawal dari Kepo Kini Jadi Profesi Utama

(foto: Tesya Zahradika/ dok penulis)
Hidup itu memang tak pernah bisa ditebak. Mungkin itulah ungkapan yang tepat disematkan untuk Tesya Zahradika, 22, warga Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.

Mahasiswi semester empat Jurusan Film dan Televisi di Institut Seni Budaya Indonesia Bandung (ISBI) itu malah kini menyenangi bidang broadcasting padahal sebelumnya sempat bercita cita ingin menjadi seorang pramugari saat duduk di bangku sekolah.

Pemilik tinggi badan 159 sentimeter itu mengaku awalnya hanya ingin tahu kegiatan dari sang Ibunda yang kala itu berprofesi sebagai seorang jurnalis di salah satu majalah. Melihat serunya membuat laporan hasil reportase lalu gadis berkerudung ini berhasrat ingin mencoba mendalaminya.

“Jujur awalnya kepo sih, ikut kegiatan mamah tapi setelah mulai belajar ternyata asik dan menyenangkan. Walau emag sempet pengen jadi pramugari tapi ga dijinin,” ungkap Tesya ketika berbincang dengan penulis.

Setelah itu, Tesya pun mulai belajar sedikit demi sedikit pengetahuan menulis bahkan sempat menjadi seorang jurnalis cilik saat masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP). Seolah masih merasa ada yang kurang beranjak ke jenjang pendidikan lebih tinggi dirinya makin tertarik untuk kembali menggalinya.

“Lagian aku juga hobi nulis diary, jadi ya selaras dengan jurnalis, asik banget pokoknya bermain dengan kata-kata. Dari ilmu jurnalistik aku belajar mandiri, berkomunikasi, ngadepin berjuta karakter lawan bicara, dan belajar pengalaman narasumber,” katanya.

Diusianya yang relatif muda siapa disangka bila Tesya pernah magang dan bekerja di stasiun televisi nasional. Bahkan dipercaya sebagai penangggung jawab untuk mendokumentasikan beberapa even lokal, regional, hingga nasional seperti saat HUT Kota Cimahi tahun 2010 lalu.

Selain itu, dirinya juga mendapat kepercayaan saat gelaran Cimahi Festival, sutradara iklan layanan masyarakat, animator produksi animasi 'Cimahi Creative', fotografer dan pengarah gaya produksi stopmotion animasi, serta berbagai pengalaman lain

Putri semata wayang Iwan Herawan dan Evi Riyanti Indri itu berharap kedepan seiring dengan pilihannya saat ini bisa fokus di bidang jurnalistik terutama perfilman dengan menjadi seorang sutradara profesional sehingga mampu menciptakan sebuah hasil karya yang dapat dinikmati oleh masyarakat.

Tesya juga punya mimpi agar hasil kreasi para sutradara untuk pembuatan film indie juga bisa mendapat dukungan. “Film indie itu bisa jadi layar lebar kalau tingkat apresiasi pengamat film gak cuman dari segi sensasi harus nya bisa lebih baik kalau semua yang dipertimbangkan itu adalah esensi didalamnya,” tandas Tesya.

Peringati Maulid Nabi, Oded Ajak Umat Muslim Ikuti Jejak Nabi Muhammad SAW

(Wali Kota Bandung Oded M Danial) Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Wali Kota Bandung Oded M Danial mengajak umat muslim mengikuti jeja...