Masih banyak masyarakat awam yang menilai bila para pecinta kendaraan
yang tergabung dalam komunitas hanya berkumpul dan bersenang-senang.
Bahkan tak sedikit yang mengidentikan anggota club memiliki gaya
hidup hedonis atau hanya mencari kenimatan materi.
Citra negatif itulah yang ingin diubah oleh Community Of Interest
(COI) yang bermarkas di ibukota Soreang, Kabupaten Bandung. Komunitas
pecinta mobil yang baru berdiri beberapa bulan itu bahkan telah menyiapkan berbagai program
prioritas untuk kegiatan para anggotanya.
Mulai dari bakti sosial
(baksos), donor darah, penghijauan atau penanaman pohon hingga kampanye tertib berlalu
lintas kepada masyarakat menjadi agenda utama dari COI saat melakukan
perjalanan (touring) menuju beberapa daerah tujuan.
Uniknya
lagi, COI yang beranggotakan dari berbagai elemen masyarakat bukan
sebuah perkumpulan pecinta mobil dari satu merk atau generasi
tertentu yang biasa terbentuk. Tetapi dari beragam tatanan yang hobi mengoleksi mobil lawas
hingga mobil keluaran teranyar.
(foto: Community Of Interest (COI) yang bermarkas di ibukota Soreang, Kabupaten Bandung tengah berfoto bersama/ dok penulis) |
Saat
berbincang dengan penulis, Pembina Komunitas COI Deny Fourtjahjanto
mengatakan, meski berbeda dengan yang lain namun keberagaman
yang ada dikomunitasnya malah semakin mempererat tali silaturahmi sesama
pengoleksi kendaraan roda empat.
"Ya kurang lebih seperti halnya azas Bhineka
Tunggal Ika yang bermakna meski berbeda-beda tetapi tetap satu jua,"
kata Deny.
Deny
juga mencatat bila anggotanya bukan hanya berasal dari wilayah Bandung namun dari beberapa daerah lain di Indonesia mulai dari Sragen, Surabaya, Manado
dan lain-lain. Sebagai salah satu pembina, dirinya juga tak pernah berhenti dan selalu
mengamanatkan seluruh anggota yang mau bergabung agar menghargai
perbedaan yang ada.
"Moto komunitas kami itu semua sama, semua saling peduli," ucap dia.
Disatu
sisi, Deny berharap dengan hadirnya komunitas ini secara perlahan dapat mengubah mindset masyarakat
terkait penilaian yang telah melekat kepada para komunitas dan pecinta
kendaraan. Dirinya juga mengakui masih banyak yang melihat negatif
anggota club.
"Kerap dinilai hura-hura, mengganggu lalu lintas saat
touring. Itu yang ingin kami ubah. Banyak kegiatan sosial kok yang telah
kami agendakan untuk masyarakat," tutupnya.