(foto: Soleh menunjukan torn penampung air di Kampung Sepen RT 03/13, Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung/ dok penulis) |
Soleh yang kini dipercaya sebagai Ketua RT setempat menjadi yang menginisiasi sekaligus yang pertama kali mengkampanyekan agar para warga mau menanam pohon di area yang yang sejarahnya minim akan sumber air. Hal itu lantaran kawasan tersebut berada tepat dibawah di gunung batu Baleendah.
Berdasarkan informasi dari warga sekitar, sudah puluhan tahun kebutuhan air bagi 253 kepala keluarga yang menetap dilokasi tersebut sering tak tercukupi. Tapi, memasuki awal tahun 2015 masyarakat secara bertahap mulai merasakan mudahnya mendapat air dari upaya penghijauan yang dilakukan Soleh.
Bahkan, saat ini sebanyak 5 unit torn telah hadir untuk difungsikan menampung air dengan kapasitas 11.000 kubik. Air dalam torn itu disediakan hasil dari penyedotan sumur bor yang menjadi pemasok air utama dari kampung tersebut.
Kepada penulis, ayah dari tiga putri itu menuturkan, bila yang dilakukannya sejak awal hingga kini bukan tanpa perjuangan. Salah satunya, ketika mencoba mengajak masyarakat untuk bersama melakukan penghijauan dikawasan pemukiman yang saat itu kondisinya sudah mengkhawatirkan.
"Saya fikir wajar bila disini air sangat sulit didapatkan. Selain karena tidak ada mata air, pemukiman yang berada diarea gunung batu, lahan juga disini jauh dari kesan hijau sejak tahun 90'an
," kata Soleh.
Dirinya yang mulai menetap ptahun 2009 silam itu juga langsung menyiapkan uang yang nilainya tak sedikit hanya untuk sekedar membeli lahan demi memberi contoh agar masyarakat mengetahui betapa pentingnya kesadaran merawat lingkungan seperti menanam pohon.
Saat itu, sekitar 4 hektar lahan yang berada diatas kawasan pemukiman warga mulai Soleh hijaukan sendiri. "Ada beberapa jenis pohon yang mulai saya tanam seperti Albasiah, somsi (kayu hutan), kopi, kayu jati, hingga beberapa buah-buahan jeruk," tuturnya.
Walau sempat dicaci maki dan diremehkan dengan usahanya itu, akhirnya satu tahun kemudian Soleh mendapat respon positif dari masyarakat. Beberapa warga juga ikut mau melakukan penanaman pohon di sekitar rumahnya dengan harapan dapat membantu penghijauan.
"Dari situ (penghijauan) kami dan warga disini bersama-sama melakukan proses pengggalian sumber air membuat sumur bor. Beberapa kali kami gali dan terus digali. Saya fikir menggali tanah saat ada pepohonan akan membuahkah hasil," tuturnya.
Lebih lanjut, kata Soleh, begitu telah melakukan beberapa kali penggalian sekitar 200 meter dari area permukiman dirinya dan warga menemukan sumber air walaupun dengan kedalaman lebih dari 14 meter.
Menurut dia, kehadiran sumur ini tak terlepas dari upaya penghijauan yang dilakukannya bersama masyarakat setempat. Karena bagi soleh secara lahiriah tidak akan ada sumber air diarea pegunungan yang berkontur bebatuan.
"Tapi kan semua itu bisa terjawab seandainya ada usaha. Dan inilah hasilnya. Dulu daerah ini gersang tanpa air, sumur pun kering, tapi kini perlahan telah berubah menjadi lebih hijau," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar