(foto: dok Humas Pemkot Bandung) |
Dari informasi yang diterima penulis, taman tersebut didedikasikan kepada sejarah yang pernah tertorehkan Indonesia pada tahun 1955.
Wali
Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, hadirnya ruang terbuka hijau baru itu merupakan permintaan
dari negara-negara Asia dan Afrika. Bandung menurutnya, perlu memiliki tempat yang
merepresentasikan sejarah Konferensi Asia Afrika selain Gedung Merdeka.
"Saya
putuskan taman itu bukan sekadar taman dan hutan kota, tapi punya
tema sejarah namanya Taman Asia Afrika," tutur Ridwan saat melakukan
peletakan batu pertama pembuatan Taman Asia Afrika di Jalan
Kiaracondong.
Taman
tersebut akan dibangun seluas 2,6 hektar. Luasan tersebut merupakan
kewajiban pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di atas lahan seluas 13 hektar
milik Pemerintah Kota Bandung yang akan dibangun kemudian hari.
Pembangunan
RTH tersebut didahulukan agar manfaatnya langsung bisa dirasakan oleh
masyarakat. Adapun pengerjaan taman tersebut diperkirakan akan memakan
waktu 5-6 bulan.
"Sesuai
janji saya dulu, bahwa penataan kawasan Kiaracondong ini kita
mendahulukan hutan kota dan taman kota dengan temanya Taman Asia Afrika.
Janji itu sampai di hari ini," katanya.
(foto: dok Humas Pemkot Bandung) |
Di taman tersebut, selain akan menjadi ruang rekreasi dan edukasi, ada juga fungsi untuk penahan banjir. "Jadi
tidak hanya estetika tapi untuk memastikan menjadi serapan saat hujan,
jadi saluran-saluran kita arahkan dengan teknologi filter air,"
jelasnya.
Lelaki yang akrab disapa Emil itu menjelaskan, pembangunan
infrastruktur di lokasi tersebut dilakukan oleh pihak swasta dengan
mekanisme kerja sama investasi
"Diharapkan
ini akan lebih fair. Income buat pemkot-nya insya Allah lebih besar.
Sudah dicek ke BPKP untuk asas keadilannya, saya kira ini akan luar
biasa," terangnya.
Pengelolaan
sisa lahan di Jalan Kiaracondong itu juga akan langsung dikerjasamakan
dengan PT. BII. Berbagai infrastruktur akan dibangun, bentuknya bisa
berupa zona ekonomi atau hunian, sesuai dengan kebutuhan.
"Kalau
hunian, dari 100%, ada 20% harus untuk pasar menengah bawah. Pasar ini
kita dahulukan untuk warga yang pernah tinggal di sini," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar