(foto: dok penulis) |
Demi merealisasikan hal tersebut, salah satu daerah yang berada di Kabupaten Bandung, Jawa Barat itu melakukan sebuah inovasi dengan membangun sebuah 'SANGAR' atau Saung Ngaroko.
Saung tersebut diperuntukan khusus bagi para perokok baik untuk staf desa yang biasa merokok didalam ruangan saat melakukan pelayanan, serta masyarakat umum yang hendak melakukan kepengurusan administrasi.
Saung yang telah berdiri hampir dua tahun lalu itu berada tak jauh dari area kantor desa. Rupanya, pembangunan saung tersebut atas inisiatif Kepala Desa Sudrajat Wijaya.
Kehadiran 'SANGAR' ini juga membuat Desa Langonsari pernah mewakili Kabupaten Bandung di lomba KB Kes tingkat Jabar. Bahkan seiring berjalannya waktu, tempat yang dapat dimanfaatkan untuk beristirahat baik bagi pegawai atau masyarakat sering menjadi lokasi studi banding dari daerah lain.
Kepada penulis, Kaur Umum Desa Langonsari Ateng Suryana mengatakan, saung ngarokok yang berada di desanya ini sengaja dibangun sebagai salah satu upaya untuk ikut mengkampanyekan hidup sehat.
Selain itu, lanjut dia, keberadaan saung itu agar tidak lagi merokok didalam ruangan termasuk bagi para abdi negara saat melakukan pelayanan pada masyarakat.
"Sebab, bila merokok diruangan itu tetap dilakukan tentu akan mengganggu kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar akibat paparan asap rokok," ujar Ateng saat berbincang beberapa waktu yang lalu.
Menurut dia, langkah pelarangan para staf dan masyarakat agar tidak merokok disembarangan bukan untuk kepentingan pribadi. Melainkan sebagai upaya penyelematan bagi para perokok pasif kedepannya.
Untuk itu, aparat didesanya berharap dengan keberadaan saung ini menjadi langkah sosialisasi sekaligus memberikan contoh nyata pada masyarakat.
"Respon dari warga juga sangat baik, mereka bahkan mengikuti aturan. Kadang sesekali kami lakukan peringatan saat masyarakat menguruskan administrasi merokok sembarangan," katanya.
Disatu sisi, Ateng mengaku, kehadiran saung ngarokok ini secara tidak langsung memberikan terapi agar para pecandu rokok dapat secara perlahan berhenti merokok.
Karena, yang dirasakannya sebagai perokok sejak adanya sarana ini dirinya mulai mengurangi aktifitas merokok sebab lebih sibuk melayani masyarakat.
"Sambil bekerja, biasanya sehari habis lebih dari 6 batang rokok namun setelah adanya saung ini sehari hanya satu atau dua batang. Semoga memang memang bisa dirasakan pula oleh masyarakat yang lain," tuturnya.
warga setempat Deden, 44, mengaku sangat mengapresiasi inovasi yang diterapkan di Desa Langonsari. Pasalnya, dengan adanya tempat khusus yang disediakan untuk para perokok membuat lingkungan lebih bersih termasuk dari potensi polusi udara yang ditimbulkan dari asap rokok.
Dirinya juga berharap bila pelarangan untuk merokok didalam ruangan dapat ikut diterapkan dibeberapa kantor desa, atau kantor pelayanan publik lainnya sebagai wujud cinta terhadap lingkungan sekitar.
"Saya juga menilai bila Pemkab pantas memberikan rewards atas inovasi dari jajaran terendah di pemerintahan ini. Karena bisa juga menjadi pilot project
di Kabupaten Bandung," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar