|
(foto: Kardita Kintabuana/ dok Penulis) |
Merintis
sebuah usaha memang tidak semudah seperti membalikan telapak tangan.
Tak hanya itu, untuk membuka peluang usaha juga bukan hanya
mengedepankan obsesi ataupun sekedar keinginan semata. Namun dalam
realisasinya, perlu diimbangi dengan adanya kerja keras, dan
perjuangan.
Itulah
salah satu hal yang menjadi dasar dari Kardita Kintabuana, 45,
memulai mengembangkan bisnisnya di bidang travel dan tourism
khususnya untuk mengelola keberangkatan haji dan umroh. Meski pria
kelahiran Banjarmasin dapat dikatakan sebagai pemula untuk meniti
karir dibidang perjalanan serta tanpa memiliki latar belakang bisnis,
akan tetapi tak sedikitpun ada rasa ragu.
Siapa
yang menyangka baru memasuki tahun pertamanya sebagai Direktur di PT
Shidqi Citra Utama (Shidqi Tour and Travel) dirinya mampu membuktikan
bahwasannya dengan kesungguhan dan keyakinan segala sesuatu yang
diproyeksikan dapat dengan mudah terwujud. Bahkan, kini puluhan warga
setiap bulan di wilayah Bandung Raya yang berniat menjalankan ibadah
ke tanah suci mulai memanfaatkan jasa dari perusahaan yang
dipimpinnya itu.
Ditemui
dikediamannya, Jalan Cisangkan Hilir No. 85 RT01/19, Kelurahan
Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Kardita yang
dipercaya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPD Kesatuan
Tours Travel Haji Umroh Republik Indonesia (Kesthuri) menceritakan
secara singkat seputar pengalamannya dalam mengelola bisnis
keberangkatan jemaah haji serta sedikit rencanannya kedepan setelah
sukses menjadi seorang pengusaha. Berikut petikan perbincangan dengan penulis:
#Kapan
tepatnya anda memulai bisnis ini?
Sekitar
awal tahun 2013 lalu perusahaan ini mulai dijalankan. Meski memang
saat ini masih berstatus baru namun respon dari masyarakat yang
berniat memanfaatkan jasa kami rupanya cukup besar. Dalam bulan ini
saja lebih dari 40 orang telah melakukan pendaftaran. Rencananya,
kami targetkan dalam setahun dapat memberangkatkan sekitar 1.000
orang jemaah.
#Kenapa
anda tertarik dan memilih sektor haji dan umroh?
Saya
melihat perjalanan ibadah ini potensinya sangat besar disamping
merupakan kewajiban setiap muslim. Sesuai dengan data saja dalam
setiap tahun peningkatan jemaah haji yang berangkat ketanah suci
selalu bertambah mencapai 100%. Bahkan, perputaran uang dalam
perjalanan ini dapat menembus Rp 25 triliun. Oleh sebab itulah,
kenapa hal ini tidak saya jadikan peluang usaha. Termasuk membantu
dalam memfasilitasi masyarakat yang ingin beribadah
#Kesulitan
apa saja yang sempat anda alami ketika menjalankan bisnis ini?
Dari
segi manajerial serta strategi dalam memasarkan jasa menjadi salah
satu hal yang cukup sulit bagi saya. Sebab, perjalanan untuk
keberangkatan haji ini membutuhkan pengelolaan yang proporsional baik
persiapan maupun kebutuhan lainnya yang tentu diperlukan oleh para
jemaah. Belum lagi, memberikan kenyamanan bagi cutomer karena bisnis
ini bukan memasarkan sebuah produk namun berbentuk jasa yang
dirasakan.
Disisi
lain, saya juga bukan berlatar belakang pendidikan dari bidang
ekonomi ataupun marketing sehingga harus mempelajari secara intens
berbagai macam konsep berwirausaha meski secara otodidak dan
dari pengalaman yang telah saya lalui ketika menjadi seorang jemaah
yang saat itu dilayani oleh agen perjalanan dan sempet pula menjadi
pembimbing.
#Bagaimana
tanggapan anda menyikapi maraknya kasus penipuan perjalanan haji dan
umroh?
Adanya
kasus perjalanan haji dan umroh memang selalu saja ada. Bahkan hal
itu seolah menjadi aspek yang tak dapat dihindarkan dari sebuah agen
tour and travel. Namun tentunya kami selaku penyelenggara selalu
memberikan pemahaman, informasi, dan beberapa prosedur lainnya kepada
calon jemaah sehingga hal itu tidak terjadi.
Kami
juga merasa bahwa setiap calon jemaah ini bukan merupakan mitra saja
setelah pemberangkatan usai semuanya selesai. Akan tetapi kami terus
menjalin tali silaturahmi dengan azas kekeluargaan agar para jemaah
itu pun dapat merasakan kenyamanan dan kembali memanfaatkan jasa
kami. Karena biasanya ibadah haji ataupun umroh dilakukan bukan hanya
sekali.
#Bagaimana
langkah diperusahaan anda dalam menjamin keamanan para jamaah?
Saya
rasa dengan konsep keterbukaan terhadap para konsumen yang berniat
memanfaatkan jasa kami dan memberikan pelayanan sesuai dengan aturan
yang diberlakukan perusahaan menjadi hal yang tetap diprioritaskan.
Kami juga menjamin legalitas perusahaan karena telah tergabung dalam
lembaga resmi tidak seperti agen perjalanan lainnya yang mungkin
sifatnya ilegal.
Ketika
melakukan ibadah ditanah suci juga, kami menyiapkan beberapa
fasilitas sesuai dengan yang dibutuhkan jemaah. Entah dengan
meyiapkan pembimbing yang ideal termasuk beberapa hal lainnya agar
jemaah ketika berangkat dan pulang mendapatkan apa yang sejatinya
didapatkan termasuk ibadah yang khusus.
#Seperti
apa tanggapan anda, terkait adanya persaingan yang ketat antar agen
perjalanan?
Persaingan
memang lumrah terjadi. Bukan hanya dari sektor ini akan tetapi
beberapa bisnis lainnya pun demikian. Kendati begitu, kami yang lebih
mengedepankan visi ingin membuat penyelenggara haji dan umroh
profesional tentu yakin akan bisa bertahan seiring dengan banyaknya
agen perjalanan haji dan umroh yang lebih dulu.
Paling
tidak, kami tetap konsisten menjalankan bisnis ini sesuai dengan
aturan yang ada, termasuk ajaran agama yang tetap menjadi landasan,
karena bertahannya sebuah perusahaan dibidang ini mayoritas bukan
hanya bisnis namun dikolaborasikan dengan dasar spiritual dan
tentunya motivasi kami ingin memberikan kemudahan bagi masyarakat
dengan harga yang ekonomis dan terjangkau sesuai dengan paket
perjalanan yang diminta.
#Kedepan,
apakah ada hal yang ingin anda wujudkan setelah berhasil menjalankan
bisnis ini?
Saya
fikir, mencoba mengembangkan bisnis travel dengan konsep pariwisata
menjadi segmen yang akan diupayakan kedepan dan tidak menutup
kemungkinan menjadi sebuah pertimbangan setelah bisnis ini dapat
terus dipertahankan keberadaaannya. Apalagi diwilayah bandung raya
misalnya begitu banyak beberapa lokasi yang dapat dikunjungi oleh
masyarakat dan hal itu menjadi sebuah peluang usaha bisnis yang
sangat menjanjikan.